Senin, 30 Mei 2011

Kerja Bakti Pengecoran Pastori 2

Karena berkat Kasih Karunia Tuhan Allah, maka Jemaat Baitani Matani lewat Pria Kaum Bapa Kolom 1-22 telah melaksanakan kerja bakti pengecoran lantai pastori 2 pada hari Sabtu, 28 Mei 2011.

















Kamis, 19 Mei 2011

Pembangunan Pastori 2 & 3

SYALOOM
Saat ini Jemaat Baitani Matani Wilayah Tomohon Satu, sementara melaksanakan pembangunan gedung pastori 2 dan 3. Kenapa kami harus menambah lagi bangunan pastori 2 dan 3? ini dikarenakan Jemaat Baitani masih kekurangan gedung pastori. Jumlah gedung Pastori (rumah tinggal pdt.) saat hanya  berjumlah 1 (satu) buah, yang saat ini ditempati oleh Ketua BPMJ Baitani Matani.,sementara Jemaat Baitani Matani mempunyai 2 orang Pendeta pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal dari kedua Pendeta pelayananan tersebut, maka Jemaat Baitani mengontrak 2 buah rumah untuk dijadikan sebagai Pastori 2 dan 3.

Puji syukur berkat kasih karunia Tuhan Allah, maka Jemaat Baitani Matani lewat Komisi Pembangunan dapat memulai pembangunan fisik pastori 2 dan 3. Pembangunan pastori ini tidak lepas juga dari dukungan doa, dana, material, jemaat Baitani dari Kolom 1-22. Kami tidak bisa pungkiri bahwa dalam membangun Pastori 2 dan 3 ini, banyak kendala yang kami temui yaitu dana yang besar,  untuk itu kami berharap kiranya saudara-saudara  kami yang ada diperantauan, atau siapa saja yang ingin menjadi donatur untuk membangunapastori ini,,silahkan menghubungi BPMJ Baitani, Komisi Pembangunan. No. telpon pastori : 0431-351106, Kantor jemaat 0431-354466

Foto-foto pembangunan Pastori 2 & 3 

Komisi Pembangunan, Ketua BPMJ (Pakai baju batik), Sekretaris BPMJ (pake singlet)

Lantai 1 pastori

Kegiatan kerja bakti
Persiapan Pengecoran Lantai untuk pastori 2
Lantai 2 (Untuk Pastori 2)
Lantai 2 (Pastori 2)
Lantai 1 Pastori

Minggu, 15 Mei 2011

Renungan Mingggu Ini (15-21 Mei 2011)


DANIEL 9 : 20-27

GARIS BESAR ISI

Ayat 20-21  Lanjutan doa dan puasa dari Daniel
Ayat 22-23  Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Daniel dan mengajar Daniel
Ayat 24-27  Perkataan Allah tentang masa pemulihan masa 70 x 7, 7x7, dan 62 x 7 serta 7 x 1 masa
                    penganiayaan

PESAN FIRMAN 
  1. Penghukuman, pemulihan, pertobatan dan pengudusan harus selalu dilihat sebagai cara Allah dalam membentuk ima-iman orang-orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus.
  2. Allah menghendaki umat untuk tidak berbuat dosa sebab dosa selalu akan mendatangkan penderitaan dan penghukuman.
  3. Kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, dalam melakukan perintah Tuhan di berbagai aspek kehidupan manusia harus betul dijaga dan dipelihara serta dipertahankan.
KEADAAN DI SEKITAR KITA
 Modernisasi, globalisasi, kemajuan IPTEK secara jelas telah banyak memberi perubahan atas dunia ini. Manusia semakin berkompetisi untuk mengikuti laju perkembangan dunia modern, tak jarang manusiapun memakai segala cara untuk mencapai tujuannya.
Gereja ada ditengah-tengah dunia ini untuk membawa terang Tuhan. Gereja dituntut untuk tetap menjaga eksistensinya supaya tidak terlindas oleh laju pengaruh perubahan dunia ini. Cobaan demi cobaan datang silih berganti dalam berbagai rupa seperti kekuasaan, kekayaan, kemiskinan, ketidakadilan, peperangan ataupun bencana alam. Gereja betul-betul diuji kekuatan imannya. Apalagi dilihat pada keadaan dunia ini kejahatan ada dimasa-masa bahkan lebih parah lagai kejahatan mulai dianggap sebagai hal yang biasa dan tanpa disadari mulai masuk dalam persekutuan umat Tuhan. Apakah itu sebagai suatu lembaga atau pribadi, sehingga sulit lagi dibedakan mana orang yang benar dan jahat. Tampilan fisik sering menipu mata kita. Gereja terkadang dijadikan tempat yang aman untuk menyembunyikan diri bagi orang-orang yang berbuat dosa.
Sungguh kita membutuhkan kekuatan seorang yang diurapi, untuk datang memberi pencerahan, pembaharuan dan pemulihan bagi dunia ini. Tuhan Yesus adalah sosok yang tepat untuk menolong kita terlepas dari dosa dan tetap kuat dalam iman menghadapi berbagai cobaan dunia ini. Kehidupan yang keras di zaman ini serta kuatnya kompetisi di berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, agama, mengharuskan gereja untuk tetap waspada sebagai pemegang Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus. Gereja perlu menghindari berbagai bentuk politik praktis yang inigin membelokkan arah pelayanan Gereja.
Gereja juga perlu menjauhkan diri dari segala bentuk kekerasan dalam mengatasi segala macam persoalan pelayanan, gereja harus menjadi gereja yang melayani bukan untuk dilayani. Jika kita mampu melakukan semua itu gereja akan tetap menjadi satu kekuatan untuk mengalahkan segala pengaruh kuasa kegelapan di dunia ini. Dunia boleh berubah tapi iman percaya pada Tuhan Yesus tetap untuk selama-lamanya. AMIN

(Sumber : MTPJ Edisi April-Mei 2011)

Senin, 09 Mei 2011

Renungan Minggu ini (8-14 Mei 20011)



DANIEL  8 : 1-27

Garis besar isi :
1-4 Penglihatan tentang seekor domba jantan di tepi sungai Ulai. Domba jantan itu memiliki dua tanduk tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir.
5-8 Penglihatan tentang seekor kambing jantan yang memiliki satu tanduk aneh di antara kedua matanya. Kambing jantan itu menyerang dan menanduk hingga mematahkan tanduk domba jantan.
9-12 Pada kambing jantan itu tumbuh satu tanduk kecil dari keempat tanduk itu dan kemudian semakin membesar ke arah selatan, ke arah timur dan kearah Tanah Permai
13-14 Percakapan dua orang kudus tentang masa kefasikan yang membinasakan.
15-26 Suara yang memerintahkan Gabriel untuk menjelaskan kepada Daniel mengenai penglihatan itu.
27  Daniel jatuh sakit, kemudian melanjutkan urusan tugasnya dengan perasaan tercengang dan tidak memahami tentang penglihatan tersebut.

Pesan Firman
1. Allah adalah Tuhan atas sejarah
2. Setiap kekuasaan di bumi ada masanya
3. Dalam segala situasi, Allah menghendaki umat memiliki sikap berpengharapan hanya kepada-Nya

Keadaan disekitar kita

Kekuasaan dengan segala ideologi, sistim, visi dan motivasinya datang dan pergi silih berganti. Seperti ada ungkapan setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Oleh sebab itu kekuasaan manusia sebenarnya tidak ada yang kekal.

Penglihatan tentang domba jantan dan kambing jantan ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan tidak untuk selama-lamanya, apalagi jika kekuasaan itu diwarnai dengan kesombongan, kebencian, kesewenang-wenangan, keserakahan, pementingan diri sendiri, tidak rela membiarkan kekuatan lain mengancam.

Kekuasaan biasanya membuat telinga manusia menjadi tuli dan hati nuraninya tumpul. Menghalalkan segala cara, otoriter, korupsi, manipulasi, intrik, ambisius, angkuh, tidak peduli bahkan mengorbankan dan menindas orang lain telah menjadi nilai-nilai yang lumrah. Manusia telah menjadikan kekuasaan sebagai tujuan akhir, padahal kekuasaan adalah alat untuk meraih kesejahteraan bersama, bukan kesejahteraan diri sendiri.

Kekuasaan adalah berkat Tuhan yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dan dikendalikan sebaik-baiknya. Ketika Tuhan menganugerahkan suatu kekuasaan atau kewenangan kepada kita maka jadikanlah itu sebagai suatu yang mau melayani, sebab itu segala bentuk kekuasaan yang diperoleh dengan cara dan motivasi selain untuk melayani adalah kekuasaan yang melayani iblis penuh dengan keserakahan, kerasukan dan ketamakan hingga rela mencemari kekudusan Allah. Amin

Sumber : MTPJ